Channel Pers

Cerita Inspirasi Kehidupan: Wanita Cantik di Antara Orang Buta

Gambar ilustrasi

Saya terdiam cukup lama membaca kutipan itu.  
“Orang bijak yang di antara orang bodoh seperti wanita cantik antara orang buta.”  
Demikian kata Saadi Shirazi. Penyair Persia. Abad ke-13. Tapi rasanya seperti menampar wajah kita hari ini.

Saya membayangkan seorang wanita cantik. Bukan cantik biasa. Cantik yang membuat orang menoleh dua kali. Tapi ia berada di tengah-tengah orang buta. Tak ada yang bisa melihatnya. Tak ada yang bisa mengaguminya. Tak ada yang bisa menghargainya. Ia hanya menjadi siluet yang tak pernah dikenali.

Begitulah nasib orang bijak di tengah kebodohan.  
Ia bisa saja tahu banyak. Bisa membaca tanda-tanda zaman. Bisa melihat bahaya sebelum datang. Tapi semua itu percuma. Karena orang-orang di sekitarnya tidak bisa atau tidak mau melihat.

Saya pernah mengalaminya.  
Bukan karena saya merasa bijak. Tapi karena saya pernah mencoba menyampaikan sesuatu yang menurut saya penting. Tentang masa depan. Tentang perubahan. Tentang bahaya yang mengintai. Tapi yang saya dapat justru senyum sinis. Atau tatapan kosong. Atau, yang paling menyakitkan : DIAM .

Saya belajar satu hal, 
Kebijaksanaan itu seperti cahaya. Tapi cahaya pun percuma kalau semua orang menutup mata.

Maka saya berhenti. Bukan menyerah. Tapi memilih.  
Saya memilih untuk tidak membuang cahaya di tempat yang tak butuh terang. Saya memilih untuk mencari ruang di mana cahaya bisa menyinari. Di mana kata-kata bisa tumbuh. Karena menjadi bijak bukan soal merasa lebih tinggi.  
Tapi soal tahu kapan harus bicara, dan kapan harus diam.  
Tahu kapan harus tinggal, dan kapan harus pergi.

Saya tidak ingin menjadi wanita cantik di antara orang buta untuk satu alasan.Karena saya pria.
Saya hanya ingin menjadi cahaya kecil di antara mata yang terbuka.
Dan Anda?



@yul.lutim
#camattomonitimur
#kertoraharjo,11072025

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama