Channel Pers

AMJI Sulsel Gaungkan Literasi AI di Wajo, Jurnalis dan Aparatur Desa Diajak Bangkit Hadapi Era Digital




Wajo — Ruang Inspektorat Kabupaten Wajo, Minggu (21/12/2025), tidak sekadar menjadi tempat berlangsungnya sebuah pelatihan. Di ruangan itu, kesadaran baru tentang masa depan jurnalisme dan tata kelola informasi desa mulai dibangun. Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) menggelar Pelatihan Jurnalis dengan menghadirkan Ketua Aliansi Media Jurnalis Independen Republik Indonesia (AMJI-RI) Sulawesi Selatan, Hamka Hamid, sebagai pemateri utama.

Sejak awal pemaparan, Hamka Hamid membawa peserta pada satu kenyataan yang tak terelakkan: perubahan digital bergerak lebih cepat dari kesiapan banyak pihak. Artificial Intelligence (AI), yang kerap dianggap rumit dan jauh dari keseharian, diperlihatkan sebagai alat nyata yang dapat membantu jurnalis dan aparatur desa bekerja lebih efektif dan bertanggung jawab.

“AI bukan untuk menggantikan jurnalis atau aparatur desa. AI hadir untuk membantu manusia bekerja lebih cerdas, sementara keputusan dan tanggung jawab tetap berada di tangan kita,” ujar Hamka Hamid.

Dalam materinya, Ketua AMJI Sulsel itu menegaskan bahwa AI dapat memperkuat kualitas jurnalistik, khususnya dalam riset data, verifikasi informasi, serta penyusunan berita yang akurat di tengah derasnya arus informasi digital.

“Di era banjir informasi, jurnalis yang menguasai AI akan memimpin narasi. Sebaliknya, yang menolak belajar akan tertinggal oleh zaman,” tegasnya.

Pesan tersebut juga diarahkan kepada aparatur desa Kabupaten Wajo. Menurut Hamka, pemanfaatan AI dapat membantu administrasi desa, penyusunan laporan, hingga penyampaian informasi publik yang transparan dan akuntabel.

“Desa adalah garda terdepan pelayanan publik. Jika desa melek teknologi, maka kepercayaan masyarakat akan tumbuh,” tambahnya.

Kehadiran pemateri dari AMJI Sulsel memberikan bobot tersendiri dalam pelatihan yang dilaksanakan oleh KJI ini. Pengalaman lapangan dan pendekatan yang membumi membuat materi AI mudah dipahami dan relevan dengan kondisi kerja peserta.

Suasana pelatihan berlangsung dinamis. Diskusi dan tanya jawab mengalir, mencerminkan antusiasme sekaligus kesadaran peserta akan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Pelatihan yang digelar KJI ini menjadi momentum reflektif bagi jurnalis dan aparatur desa di Wajo. Dari ruang Inspektorat, pesan AMJI Sulsel menggema: penguasaan teknologi harus berjalan seiring dengan etika, integritas, dan keberpihakan pada kepentingan publik.

“Teknologi boleh berkembang, tetapi nurani dan tanggung jawab sosial tidak boleh tertinggal,” pungkas Hamka Hamid.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama