Channel Pers

Tak Punya Perencanaan Kerja Yang Jelas Dalam RPJMD, Direksi BUMD Luwu Timur di Kuliti Anggota Pansus



Luwu Timur, Channelpers.com - Tidak punya perencanaan kerja yang jelas untuk dimasukkan dalam RPJMD, Manajemen baru Perseroda Luwu Timur Gemilang di " kuliti" Anggota Pansus RPJMD. Tiga bulan kerjanya hanya mengurus tata kelola administrasi saja. 

Direksi Perseroda Lutim Gemilang yang hadir dalam Rapat Pansus RPJMD tersebut adalah Andi Hikmad, sebagai Komisaris. Ikal AS. sebagai Direktur Utama dan Adam Safar. sebagai Direktur Umum dan Keuangan. 

Dalam Rapat RPJMD tersebut Ikal AS mengatakan pada kesempatan tersebut belum bisa memaparkan rencana bisnis yang detail karena masih dalam proses pembenahan tata kelola administrasi BUMD Lutim Gemilang. 

" Jadi target kami di triwulan pertama ini kami akan memperbaiki tata kelola administrasi, kemudian dirangkaikan dengan RKA dan Rencana Bisnis kami. " Ujar Ikal. 

Rencana Bisnis inipun juga terkoneksi dengan RKA dengan hitungan lima tahun satu kali perubahan. Jadi pak ketua dan para anggota dewan progres hari ini masih dalam tahap itu. " Ucapnya.

Muhammad Nur Anggota Pansus RPJMD dari Fraksi PDIP mengatakan , mestinya sebagai Badan Usaha Moderen manajemen baru Perseroda Luwu Timur Gemilang ini sudah punya perencanaan yang jelas, apa yang akan dilakukan, berapa tagetnya, berapa keuntungan, dan berapa kontribusi buat daerah. Ternyata hari ini kita tidak mendapat gambaran itu. Kita tahu untuk Perseroda Lutim Gemilang ini Lima Miliar dana yang sudah digelontorkan daerah untuk BUMD ini. 

" Hari ini Kita hanya dapat penjelasan dari direktur Perseroda Lutim Gemilang ini mereka masih sibuk urus administrasi saja. " Ujar Muhammad Nur. Anggota Pansus. Jumat (23/05/2025). 

Harapan kita di Pansus ini, BUMD Lutim Gemilang
Bisa memberikan kepastian untuk kita karena BUMD ini sifatnya padat modal dan harus transfaran. 

" Saudara hari ini bicara bisnis, tetapi gagal memberikan kepastian, masalah rencana, target, dan keuntungan. BUMD Lutim Gemilang belum menggambarkan kepada kita dia manajemen bisnis moderen. Kenapa kami bertegas di BUMD ini karena sejarah Luwu Timur belum ada BUMD yang untung." Pungkas Muhammad Nur. 

Aripin Anggota Pansus Fraksi Golkar. Dalam kesempatan yang sama mengatakan, sejatinya ia ingin mendengarkan proyeksi pendapatan dari Perseroda Lutim Gemilang ini. Karena sekarang ini kita membahas RPJMD. 

Namun penjelasan dari pak direktur selama tiga bulan ini hanya mengurus persoalan administrasi. Harusnya dalam rapat ini sudah bisa menggambarkan proyeksi pendapatan untuk penyusunan RPJMD dengan mengacu kepada RKAB khususnya Tiga Blok eks Vale ini. 

" Namun apa yang disampaikan tadi tidak ada sama sekali proyeksi - proyeksi pendapatan itu. Sementara RPJMD ini hanya 45 hari saja penyusunannya. " Kata Aripin. 

Selanjutnya Mahading Anggota Pansus PDIP, mengatakan, jika membandingkan antara BLUD dan BUMD soal pendapatan kita berharap banyak di BUMD. Karena orientasinya bisnis. 

" Hari ini saya bingung dengan manajeman baru BUMD Lutim Gemilang ini. 
Karena untuk saat ini pada direksi yang baru ini saya sama sekali tidak menemukan satu gagasan yang sifatnya terobosan bisnis, kecuali tata kelola administrasi selama tiga bulan terakhir ini. " Kata Mahading. 

Mestinya direksi BUMD yang sekarang ini sudah ada koordinasi yang baik dengan teman - teman dinas pendapatan.

" Tadi Bapenda sudah menyampaikan ada perencanaan scrap itu akan diambil alih pak bupati sebagai pendapatan daerah. 
Harusnya teman - teman di BUMD sudah menangkap peluang itu dan 
sudah menyusun agenda bisnisnya sampai pada jumlah keuntungan yang akan kita capai. 

" Sebelumnya Pak Iwan dan Pak Saldy Mansyur itu dianggap gagal mengelola BUMD itu yang tersebar. Tentunya bapak - bapak yang tiga orang ini harus punya kafasitas yang lebih baik lagi untuk dianggap berhasil ketimbang Saldy Mansyur dan kawan - kawan. " Ujar Mahading. 

Saya menyarankan, BUMD yang ada saat ini harusnya bisa keluar dari zona itu nyaman tambang, supaya perencanaan pendapatan tidak terfokus pada aspek tambang saja. 

" Kami di DPRD tidak mau khianat dengan keinginan rakyat, tapi kami ingin menguatkan, jadi kalau kami kritis itu dalam rangka untuk menyempurnakan paling tidak regulasi dan sumber dayanya, sehingga teman - teman di eksekutif yang akan mengeksekusi program ini berjalan dengan baik. " Tutup Mahading. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama