Komitmen ini disampaikan Koordinator Divisi Hukum Pencegahan Partisiapasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Bawaslu Luwu Timur Sulkifli dalam Rapat Evaluasi Pengawasan PDPB yang digelar di Kantor Bawaslu Luwu Timur, Rabu (23/7/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua dan Anggota Bawaslu Lutim, Kepala Sekretariat dan jajaran staf, serta Ketua KPU Luwu Timur.
“Di masa non tahapan ini kita tetap bersinergi agar pemutakhiran data pemilih berkelanjutan tetap berjalan, walaupun dalam keadaan yang serba terbatas,” ungkap Sulkifli.
Ia menekankan bahwa 11 prinsip dalam PKPU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan harus dimaknai secara menyeluruh untuk memastikan seluruh elemen pengelolaan data terakomodir secara komprehensif.
“Kegiatan evaluasi ini jangan hanya dimaknai sebagai penggugur kewajiban. Kita harus sungguh-sungguh memaknai proses ini karena PDPB merupakan amanah regulasi yang wajib dijalankan,”jelasnya.
Sulkifli juga memaparkan bahwa Bawaslu telah melakukan sejumlah langkah konkret, mulai dari koordinasi hingga uji petik terbatas di lapangan. Hasilnya kemudian disinkronkan bersama KPU sebagai bahan evaluasi bersama.
“Sinkronisasi data hari ini menjadi langkah awal untuk kembali menegaskan pentingnya prinsip-prinsip penyelenggaraan PDPB,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S), Sukmawati Suaib, menekankan pentingnya pengelolaan data yang akurat dan terbuka. Ia menyampaikan bahwa data pemilih harus dikelola bersama oleh KPU dan Bawaslu.
“Ini bukan hal baru bagi penyelenggara pemilu, tapi menjadi tugas penting kita bersama untuk memastikan validitas data. Data by name by address menjadi penting agar lebih mudah divalidasi di lapangan,” ujar Sukmawati
Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan akses data dari KPU serta perlunya validasi langsung lapangan terhadap data pemilih yang tidak diketahui statusnya, telah meninggal dunia, atau berpotensi ganda.
“Bawaslu tidak bertujuan mencari kesalahan, tapi membantu penyempurnaan data. Validasi lapangan sangat penting agar kualitas daftar pemilih kita semakin baik ke depan,” tandasnya.
Ketua Bawaslu Luwu Timur Pawennari, dalam arahannya menekankan pentingnya pembenahan secara substantif dalam proses pemutakhiran data.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk mempersiapkan data yang lebih bersih sebelum masuk ke tahapan pemilu berikutnya. Karena kita tahu, data kependudukan itu dinamis dan selalu berubah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Luwu Timur Irfan Lahabu, mengapresiasi langkah evaluasi yang dilakukan Bawaslu. Menurutnya, sinergi yang kuat antara KPU dan Bawaslu selama ini telah membantu menyelesaikan berbagai persoalan pada pemilu dan pilkada sebelumnya.
“Hampir semua masalah bisa kita hadapi karena ada koordinasi yang baik. KPU tidak anti kritik dan siap menerima masukan demi menjaga kualitas demokrasi,” ungkap Irfan.